JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Nasib Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di bursa calon presiden (capres) 2024 masih belum jelas hingga saat ini. Meski memiliki elektabilitas tinggi dalam sejumlah hasil survei, tapi hingga saat ini tidak partai politik (parpol) yang menyatakan ingin meminangnya.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis 13 Juni 2021 menyatakan elektabilitas Ganjar berada di angka 12,6 persen. Lalu, hasil survei lembaga KedaiKOPI pada 12 April 2021 merilis elektabilitas Ganjar berada di peringkat ketiga dengan 16 persen, di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (24,5 persen) dan Presiden Joko Widodo (18,5 persen).
Sementara itu, pada hasil survei Indikator Politik 4 Mei 2021 menyatakan bahwa Ganjar memiliki tingkat elektabilitas 15,7 persen.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai parpol tempat Ganjar bernaung mempersilakan Ganjar maju dari partai lain jika hendak maju sebagai capres untuk 2024 mendatang.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan tak tertarik untuk mengusung Ganjar.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan partainya sedang sibuk konsolidasi. Baidowi menyebut pihaknya kini hanya fokus untuk bertahan di parlemen lewat pemilu mendatang.
"Kami sementara ini fokus untuk pemenangan pemilu legislatif. Urusan capres sementara kami kesampingkan dulu," kata Baidowi.
Awiek, sapaan akrab Baidowi, berkata elektabilitas tinggi Ganjar saat ini belum bisa memastikan kemenangan pada Pilpres 2024. Menurutnya, banyak kemungkinan yang bisa terjadi lantaran pelaksanaan kontestasi politik elektoral masih sekitar tiga tahun lagi.
Terpisah, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan pihaknya lebih memilih Zulkifli Hasan alias Zulhas dibanding Ganjar untuk diusung pada Pilpres 2024.
Menurut Saleh, partainya memprioritaskan kader sendiri baik sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden.
"Kami juga punya tokoh-tokoh kan. Kita punya Zulkifli Hasan, kita punya Hatta Rajasa, kita punya Soetrisno Bachir," kata Saleh.
Senada, Partai Demokrat tak terpikir untuk merekrut kader partai lain, termasuk Ganjar, untuk Pilpres 2024. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan, partainya tetap memilih tetap mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres 2024 dibanding merekrut Ganjar.
Herzaky juga menyebut partainya mendapat dorongan dari rakyat untuk mengusung AHY. Dia berkata Demokrat selalu dititipkan harapan saat terjun ke masyarakat.
"Banyak harapan yang masuk, agar kader terbaik Partai Demokrat, Ketum AHY, bisa ikut dalam kontestasi Pilpres 2024. Namanya harapan baik dari rakyat, tentunya kami tidak bisa menolak dan kami amini," kata Herzaky.
Berbeda, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang mengusung Ganjar di Pilpres 2024. Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan Munas PKS mengamanatkan prioritas capres dari internal. Namun, PKS tak menutup peluang mengusung politikus nonkader.
"PKS tetap membuka kemungkinan calon dari eksternal. Beberapa nama figur eksternal memang muncul. Selain Anies Baswedan, juga Ganjar dan AHY," kata Nabil.
Nabil menyampaikan PKS bersedia mengusung capres nonkader dengan tiga pertimbangan. Pertama, koalisi partai pengusung memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Ganjar sendiri sudah merespons ucapan Utut yang mempersilakan dirinya maju dari partai lain jika memang ingin menjadi capres di 2024 mendatang. Ia mengaku tidak memikirkan hal lain dan ingin fokus menyelesaikan tugas sebagai gubernur.
Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun